Welcome

Welcome to our blog...
come and join us...
Let's go Young people
To our COmmunity Of Love...
Apartment Robinson
Ground Floor, Lobby Tower A
Jalan Jembatan Dua Raya no. 2
Jakarta Utara

Our Vision .... ~~

~Menjadi komunitas yang menghidupi nilai-nilai Kristus

~???????????

~la comunidad que apoyaron a los valores de Cristo

~de gemeenschap die zich aansluit bij de waarden van Christus

Wednesday, March 31, 2010

FILSAFAT YUNANI KUNO( Masa Sebelum Sokrates dan Masa Sokrates )


Kelahiran Sokrates

Socrates lahir di Athena pada tahun 470 sebelum Masehi. Bapaknya tukang pembuat patung, ibunya bidan. Pada permulaannya Socrates mau menuruti jejak bapaknya, menjadi tukang pembuat patung pula. Tetapi akhirnya ia berganti haluan. Dari membentuk batu jadi patung ia membentuk watak manusia.
Masa hidupnya hampir sejalan dengan perkembangan sufisme di Athena. Pada hari tuanya Socrates melihat kota tumpah darahnya mulai mundur, setelah mencapai puncak kebesaran yang gilang-gemilang.
Socrates bergaul dengan semua orang, tua dan muda, kaya dan miskin. Ia seorang filosof dengan coraknya sendiri. Ajaran filosofinya tak pernah dituliskannya, melainkan dilakukannya dengan perbuatan, dengan cara hidup. Menurut kata teman-temannya: Socrates demikian adilnya, sehingga ia tak pernah berlaku zalim. Ia begitu pandai menguasai dirinya, sehingga ia tak pernah memuaskan hawa nafsu dengan merugikan kepentingan umum. Ia demikian cerdiknya, sehingga ia tak pernah khilaf dalam menimbang buruk baik.
Karena populernya, Socrates yang tak pernah bergambar, tergambar wajahnya dengan sejelas-jelasnya di muka tua dan muda berbagai keturunan. Dari gambarnya yang tergambar dalam jiwa tiap orang itu kemudian orang membuat patungnya yang serupa sekali dengan wajahnya yang sebenarnya.

Metode Socrates

Socrates diperkirakan berprofesi sebagai seorang ahli bangunan (stone mason) untuk mencukupi hidupnya. Penampilan fisiknya pendek dan tidak tampan, akan tetapi karena pesona, karakter dan kepandaiannya ia dapat membuat para aristokrat muda Athena saat itu untuk membentuk kelompok yang belajar kepadanya
Socrates tidak pernah menuliskan filosofinya. Jika ditilik benar-benar, ia malahan tidak mengajarkan filosofi, melainkan hidup berfilosofi. Bagi dia filosofi bukan isi, bukan hasil, bukan ajaran yang berdasarkan dogma, melainkan fungsi yang hidup. Filosofinya mencari kebenaran. Oleh karena ia mencari kebenaran, ia tidak mengajarkan. Ia bukan ahli pengetahuan, melainkan pemikir.
Oleh karena Socrates tidak menuliskan filosofinya, maka sulit sekali mengetahui dengan sahih apa sebenarnya ajarannya. Ajarannya itu hanya dikenal dari catatan-catatan murid-muridnya, terutama Xenephon dan Plato. Catatan Xenephon kurang kebenarannya, karena ia sendiri bukan seorang filosof. Untuk mengetahui ajaran Socrates, orang banyak bersandar kepada Plato. Tetapi kesukarannya ialah bahwa Plato dalam tulisannya banyak menuangkan pendapatnya sendiri ke dalam mulut Socrates. Dalam uraian-uraiannya, yang kebanyakan berbentuk dialog, hampir selalu Socrates yang dikemukakannya. Ia memikir, tetapi keluar seolah-olah Socrates yang berkata.
Sungguhpun murid-muridnya memberi isi sendiri-sendiri kepada ajaran gurunya, dalam satu hal sama pendapat mereka, yaitu tentang metode Socrates. Tujuan filosofi Socrates ialah mencari kebenaran yang berlaku untuk selama-lamanya. Di sini berlainan pendapatnya dengan guru-guru sofis, yang mengajarkan, bahwa semuanya relatif dan subyektif dan harus dihadapi dengan pendirian yang skeptis. Socrates berpendapat, bahwa kebenaran itu tetap dan harus dicari.
Dalam mencari kebenaran itu ia tidak memikir sendiri, melainkan setiap kali berdua dengan orang lain, dengan jalan tanya jawab. Orang yang kedua itu tidak dipandangnya sebagai lawannya, melainkan sebagai kawan yang diajak bersama-sama mencari kebenaran. Kebenaran harus lahir dari jiwa kawan bercakap itu sendiri. Ia tidak mengajarkan, melainkan menolong mengeluarkan apa yang tersimpan di dalam jiwa orang. Sebab itu metodenya disebut maieutik, menguraikan, seolah-olah menyerupai pekerjaan ibunya sebagai dukun beranak.
Socrates mencari pengertian, yaitu bentuk yang tetap daripada sesuatunya. Sebab itu ia selalu bertanya: apa itu? Apa yang dikatakan berani, apa yang disebut indah, apa yang bernama adil? Pertanyaan tentang “apa itu” harus lebih dahulu daripada “apa sebab”. Ini biasa bagi manusia dalam hidup sehari-hari. Anak kecil pun mulai bertanya dengan “apa itu”. Oleh karena jawab tentang “apa itu” harus dicari dengan tanya jawab yang mungkin meningkat dan mendalam, maka Socrates diakui pula—sejak keterangan Aristoteles—sebagai pembangun dialektik pengetahuan. Tanya jawab, yang dilakukan secara meningkat dan mendalam, melahirkan pikiran yang kritis. Dalam berjuang mencari kebenaran yang umum lakunya, yaitu mencari pengetahuan yang sebenar-benarnya, terletak seluruh filosofinya.
Oleh karena Socrates mencari kebenaran yang tetap dengan tanya jawab sana dan sini, yang kemudian dibulatkan dengan pengertian, maka jalan yang ditempuhnya ialah metode induksi dan definisi. Kedua-duanya itu bersangkutpaut. Induksi menjadi dasar definisi.
Induksi di sini berlainan artinya ari induksi sekarang. Menurut induksi paham yang sekarang penyelidikan dimulai dengan memperhatikan yang satu-satunya dan dari situ—dengan mengumpulkan—dibentuk pengertian umum lakunya. Induksi yang menjadi metode Socrates ialah memperbandingkan secara kritis. Ia tidak berusaha mencapai dengan contoh dan persamaan, dan diuji pula dengan saksi dan lawan saksi. Seperti disebut di atas, dari lawannya bersoal jawab, yang masing-masing terkenal sebagai ahli dalam vaknya sendiri-sendiri, dikehendakinya definisi tentang “berani” “indah” dan lain sebagainya. Pengertian yang diperoleh itu diujikan kepada beberapa keadaan atau kejadian yang nyata. Apabila dalam pasangan itu pengertian tidak mencukupi, maka dari ujian itu pengertian dicari perbaikan definisi. Definisi yang tercapai dengan cara begitu diuji pula sekali lagi untuk mencapai perbaikan yang lebih sempurna. Demikianlah seterusnya. Contoh Socrates bekerja itu dapat diketahui dari dialog-dialog Plato yang mula-mula, di mana caranya berfilosofi masih dekat sekali kepada Socrates.
Begitulah cara Socrates mencapai pengertian. Dengan melalui induksi sampai kepada definisi. Definisi yaitu pembentukan pengertian yang umum lakunya. Pengertian menurut paham Socrates sama dengan apa yang disebut Kant: prinsip regulative, dasar menyusun. Dengan jalan begitu, hasil yang dicapai tidak lagi takluk kepada paham subyektif, seperti yang diajarkan oleh kaum sofis, melainkan umum sifatnya, berlaku untuk selama-lamanya. Induksi dan definisi menuju pengetahuan yang berdasarkan pengertian.
Dengan caranya itu Socrates membangunkan dalam jiwa lawannya bersoal jawab keyakinan, bahwa kebenaran tidak diperoleh begitu saja sebagai ayam panggang terlompat ke dalam mulut yang ternganga, melainkan dicari dengan perjuangan seperti memperoleh segala barang yang tertinggi nilainya. Dengan cara mencari kebenaran seperti itu terlaksana pula tujuan yang lain, yaitu membentuk karakter. Sebab itu tepat sekali Socrates mengatakan: budi ialah tahu. Maksudnya, budi baik timbul dengan pengetahuan. Manusia yang dirusak oleh ajaran sufisme mau dibentuk kembali.
Salah satu catatan Plato yang terkenal adalah Dialogue, yang isinya berupa percakapan antara dua orang pria tentang berbagai topik filsafat. Socrates percaya bahwa manusia ada untuk suatu tujuan, dan bahwa salah dan benar"Kenalilah dirimu". memainkan peranan yang penting dalam mendefinisikan hubungan seseorang dengan lingkungan dan sesamanya. Sebagai seorang pengajar, Socrates dikenang karena keahliannya dalam berbicara dan kepandaian pemikirannya. Socrates percaya bahwa kebaikan berasal dari pengetahuan diri, dan bahwa manusia pada dasarnya adalah jujur, dan bahwa kejahatan merupakan suatu upaya akibat salah pengarahan yang membebani kondisi seseorang. Pepatahnya yang terkenal:
Socrates percaya bahwa pemerintahan yang ideal harus melibatkan orang-orang yang bijak, yang dipersiapkan dengan baik, dan mengatur kebaikan-kebaikan untuk masyarakat. Ia juga dikenang karena menjelaskan gagasan sistematis bagi pembelajaran mengenai keseimbangan alami lingkungan, yang kemudian akan mengarah pada perkembangan metode ilmu pengetahuan.

Etik Socrates

Budi ialah tahu, kata Socrates. Inilah inti sari daripada etiknya. Orang yang berpengetahuan dengan sendirinya berbudi baik. Paham etiknya itu kelanjutan daripada metodenya. Induksi dan definisi menuju kepada pengetahuan yang berdasarkan pengertian. Dari mengetahui beserta keinsafan moril tidak boleh tidak mesti timbul budi.
Siapa yang mengetahui hukum mestilah bertindak sesuai dengan pengetahuannya itu. Tak mungkin ada pertentangan antara keyakinan dan perbuatan. Oleh karena budi berdasar atas pengetahuan, maka budi itu dapat dipelajari.
Dari ucapan itu nyatalah, bahwa ajaran etik Socrates intelektual sifatnya. Selain dari itu juga rasionil. Apabila budi adalah tahu, maka tak ada orang yang sengaja, atas maunya sendiri, berbuat jahat. Kedua-duanya, budi dan tahu, bersangkut-paut. Apabila budi adalah tahu, berdasarkan timbangan yang benar, maka “jahat” hanya datang dari orang yang tidak mengetahui, orang yang tidak mempunyai pertimbangan atau penglihatan yang benar. Orang yang kesasar adalah kurban daripada kekhilafananya sendiri. Kesasar bukanlah perbuatan yang disengaja. Tidak ada orang yang khilaf atas maunya sendiri.
Oleh karena budi adalah tahu, maka siapa yang tahu akan kebaikan dengan sendirinya terpaksa berbuat baik. Untuk itu perlulah orang pandai menguasai diri dalam segala keadaan. Dalam suka maupun duka. Dan apa yang pada hakekatnya baik, adalah juga baik bagi kita sendiri. Jadinya, menuju kebaikan adalah jalan yang sebaik-baiknya untuk mencapai kesenangan hidup.
Apa itu “kesenangan hidup”? Ini tak pernah dipersoalkan oleh Socrates, sehingga murid-muridnya kemudian memberikan pendapat mereka sendiri-sendiri, yang satu bertentangan dengan yang lain.
Menurut Socrates, manusia itu pada dasarnya baik. Seperti dengan segala barang yang ada itu ada tujuannya, begitu juga hidup manusia. Apa misalnya tujuan meja? Kekuatannya, kebaikannya. Begitu juga dengan manusia. Keadaan dan tujuan manusia ialah kebaikan sifatnya dan kebaikan budinya.
Dari pandangan etik yang rasionil itu Socrates sampai kepada sikap hidup, yang penuh dengan rasa keagamaan. Menurut keyakinannya, menderita kezaliman lebih baik dari berbuat zalim. Sikap itu diperlihatkannya, dengan kata dan perbuatan, dalam pembelaannya di muka hakim. Socrates adalah orang yang percaya kepada Tuhan. Alam ini teratur susunannya menurut ujud yang tertentu. Itu, katanya, adalah tanda perbuatan Tuhan. Kepada Tuhan dipercayakannya segala-galanya yang tak dapat diduga oleh otak manusia. Jiwa manusia itu dipandangnya bagian daripada Tuhan yang menyusun alam. Sering pula dikemukakannya, bahwa Tuhan itu dirasai sebagai suara dari dalam, yang menjadi bimbingan baginya dalam segala perbuatannya. Itulah yang disebutnya daimonion. Bukan dia saja yang begitu, katanya. Semua orang dapat mendengarkan suara daimonion itu dari dalam jiwanya, apabila ia mau.
Juga dalam segi pandangan Socrates yang berisi keagamaan, terdapat pengaruh paham rasionalisme. Semuanya itu menunjukkan kebulatan ajarannya, yang menjadikan ia seorang filosof yang terutama seluruh masa.

Pengaruh Pemikiran Socrates pada Dunia Barat

Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.

Kematian Socrates

Socrates percaya akan gagasan mengenai gaya tunggal dan transenden yang ada di balik pergerakan alam ini. Dengan demikian, Socrates memiliki pandangan yang bertentangan dengan kepercayaan umum masyarakat Yunani saat itu, yaitu kepercayaan pada kuil (oracle) dari dewa-dewa.
Pandangan yang ia bawa tersebut akhirnya membuatnya dipenjara dengan tuduhan merusak ahlak pemuda-pemuda Athena. Pengadilan dan cobaan yang dialaminya digambarkan dalam catatan Apology oleh Plato, sedangkan serangkaian percakapannya dengan para siswanya ketika ia dipenjara digambarkan dalam Phaedo, juga oleh Plato. Bagaimanapun, Socrates dinyatakan bersalah dan ia ditawarkan untuk bunuh diri dengan meminum racun. Penawaran tersebut diterimanya dengan tenang, meskipun para siswanya telah berulangkali membujuknya untuk melarikan diri. Menurut Phaedo, Socrates meninggal dengan tenang dengan dikelilingi oleh kawan-kawan dan siswanya

Wednesday, March 17, 2010

Tips Menghadapi Ujian Nasional

1. Pisahkan materi UN dgn materi non-UN.
Pisahkan juga materi hitungan dan hafalan
sehingga dapat dipelajari secara teratur dan
sitematis, karena otak dapat bekerja maksimal
dengan cara yang teratur dan sistematis.
2. Untuk rumus-rumus atau istilah yang kamu
rasakan asing di otak, buatlah catatan kecil,
tempelkan di tempat yang paling sering
dijumpai setiap hari, di cermin misalnya.
3. Berlatihlah dengan soal-soal UN satu atau dua
tahun yang lalu atau saling barter soal dengan
teman.
4. Jika hasil nilai try-out kita rendah, jangan patah
semangat kawan. Katakanlah pada dirimu,
“perjuangan belum berakhir, masih ada waktu”.
5. Jagalah kesehata, jangan sampai terlalu capek.
6. Jika waktunya tiba, hadapi soal-soal UN dengan tenang. Yakinlah usaha dan kerja keras kita tak
akan sia-sia.
7. Jangan lupa berdoa dan minta restu orang tua. Jadikan UN ajang mempersembahkan yang
terbaik untuk orangtua.
8. Persiapkan mental jauh-jauh hari, jangan sampai saat menghadapi ujian, rasa cemas dan rendah
diri melanda sehingga kita bertindak menyimpang seperti menyontek.
9. Setelah mental okey, lakukan review terhadap mata pelajaran yang akan dihadapi. Pelajarilah
yang sulit lebih dulu.
10. Percayalah, Yang Maha Kuasa akan menolong orang yang sudah susah payah belajr, karena Dia
Maha Pengasih dan Penyayang.
Berikut ini kami informasikan link try out online gratis yang diluncurkan Kementerian
Pendidikan Nasional, Try out untuk sekolah menengah atas dibuka mulai kemarin dan
rencananya akan terus dilakukan hingga 20 Maret mendatang. Semua jenis mata ujian
disiapkan, dari Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Geografi, Kimia,
Ekonomi, Biologi, hingga Sosiologi.
Cukup klik disini
Sumber : Koran Kompas dan yahoo news.

Sunday, March 7, 2010

† ~Happy Family Day~†

Jadi acara ini dibuat dalam rangka mensosialisasikan dan mewujudkan visi GBI J2, which is "Menjadi keluarga ilahi yang memberkati bangsa" pada tanggal 28 Mei 2010, jadi dibuat lah event buat gathering KELUARGA" yang ada. Lebih ke arah fellowship dan untuk build relationship... so, untuk saudara yang berminat untuk ikut acara ini, dapat mendaftarkan diri di counter depan sebelum tanggal 28 Mei.. dengan biaya Rp. 100.000,-. Acaranya bakal menarik banget. Kenapa? karena disini kita bisa saling mengenal satu sama lain, dengan berbagai jenis kegiatan salah satunya games... seru deh!! Bagi yang belum daftar, kita punya saran... "ikut deh, ga bakalan nyesel... kan lagi hari libur..." ^^ Bila ada info yang kurang, atau mau ditanyakan silahkan komentar.

Alright..! Terima kasih sudah mau mengunjungi situs kami. God bless you....

Do What You Can Do - by: Leo

Sukses merupakan akibat dari banyak sebab. Seringkali kita hanya terpesona dengan kesuksesan seseorang tanpa kita mau tahu apa yang menyebabkan seseorang tersebut sukses. Salah satu yang menyebabkan kesuksesan adalah harus tahu bagaimana membina hubungan (building relationship) dengan baik. Jangan mendekatkan sembarangan orang. Kalau kita salah menghargai orang, maka orang tersebut tidak bisa melakukan banyak buat kita. (Cth: Yesus). Yesus pernah berkata : “Anak-anak dunia ini lebih cerdik dalam mengurus urusannya daripada anak-anak terang”. Perkataan ini diucapkan tidak untuk digenapi tapi sebagai tantangan buat kita. Rupanya orang-orang dunia lebih bisa menghargai sesama daripada kita di lingkungan anak-anak Tuhan. Sifat kebenaran “KONTROVERSIAL”. Sama seperti Yesus. Yesus punya sahabat, selain 12 muridnya, yaitu Maria, Martha, dan Lazarus. (Luk 10:38-42 ; Yoh 11:1-46) Maria place value yang lebih dari sekedar ramah-tamah terhadap relationship-nya dengan Yesus. (Mrk 14:3 ; Yoh 12:2) Value (nilai) : Tuhan akan menaruh nilai atas sebuah persembahan tidak berdasarkan besaran atau jumlah yang kita kasih, tapi berdasarkan seberapa berharganya persembahan itu buat kita. (ilustrasi peternak ; janda 2 peser) Nilai yang anda letakkan dalam sebuah hubungan langsung dapat dilihat dari harga yang mau anda bayarkan untuk hubungan tersebut. -Dr. Robb Thompson- Respon Yesus DIAM. Kenapa? Maria tidak tahu, dia hanya ingin place value atas apa yang dia lakukan, tetapi ternyata yang dia lakukan dipakai surga untuk menyatakan sesuatu kepada Yesus. Ada begitu banyak orang yang pengen do lots of things, tapi apa yang mereka bisa lakukan tidak dilakukan. Banyak yang pengen melakukan yang impossible tapi possible tidak dilakukan. Banyak yang pengen melakukan sesuatu yang spektakuler, tetapi yang dalam jangkauan tangan tidak mau dilakukan. - Let the glory go to God, the credits go to the people, and the privileges is mine - Anonymous Ams 30:28 Ilustrasi cerita tentang cicak.

- Do what you can do BEST -

Thursday, March 4, 2010

Turut Berduka Cita - atas Berpulangnya Nenek dari saudari Desy

Kami mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, atas berpulangnya nenek dari teman kami Desy pada tanggal 2 Maret 2010. Semoga Desy dan keluarga besar diberi kekuatan sukacita yang besar, agar dapt tetap teguh dan kuat didalam Tuhan. Percayalah masalah boleh terjadi, agar apa yang kita alami boleh menguatkan kita didalam Tuhan... God Bless You Desy & Family